Hay hujan?
Kau menghampiriku.
Rasanya bibir ini (sedikit) kelu.
Semenit yang lalu.
Ku teriakan kesahan (r)asaku.
Hay hujan?
Walau tampak gelap.
Walau dingin menyayat.
Walau petir berteriak.
Kau (tetap) penyamun renjanaku.
Hadirmu..
Menyeruak kebisinganku.
Bisikmu..
Mengelabui percakapanku.
Dan..
Matamu..
Menyematkan kelelahanku.
Ah.
Sudah lama.
Lekas pergi.
Aku tak ingin orang (salah) mengarti.
01 November 2015
Komentar
Posting Komentar