Lusuh tak Acuh

Malam ini,
seperti biasa.
Angin terlalu panas untuk diajak bergurau.
Lembaran kertas di meja
Tak kau sentuh walau sekedar ..
Hmm.
Kau tampak terlalu lelah.
Duduklah.
Silakan teguk kopinya.
Tak nikmat jika sudah dingin.

Kali ini kau terlihat lusuh.
Kau (tetap) orang yang acuh.
Jangankan memakai wewangian.
Lihat,
berapa lama tak mengganti topi pemberian.

Zaman sudah berubah.
Kau lahir menjadi orang yang apatis.
Menganggap mereka berdogma.
Menganggap mereka mendoktrin.
Dan.
Sungguh picik akalmu!

Kau akan mati!
Jika tak mengubah pikiran kotormu itu.
Mati terseret arus perkembangan.
Siapa penolongmu?
Jelas tak ada.
Bahkan tak akan ada.
Lekaslah berubah.
Bukan demi siapapun.
Demi dirimu sendiri.

Kopimu sudah habis.
Silakan pulang.
Atau..
Akan kubuatkan kembali.

"Aku atau kau yang berdiri"

08 Januari 2016

Komentar