Selamat malam wanita di ujung senja.
Tak perlu aku tahu perihal kabarmu.
Karena hati ini mengawasimu.
Menilaimu.
Menjagamu.
Dan ini tugasku.
Ah.
Kau sekarang sudah nampak berbeda.
Sudah tak secengeng dulu.
Sudah tak semanja dulu.
Sudak tak seperti dulu.
Bahkan.
Kau sudah berubah.
Tapi tidak dengan ramahmu.
Personalmu mampu membuat lelaki layu.
Tak hanya itu.
Semua orang amat menyayangimu.
Semua orang.
Semua orang.
Semua orang.
Tak terkecuali aku.
Pun begitu, sahabatku.
Jangan bermuram lantas kaku.
Harusnya kau bahagia.
Ada dia yang begitu mencinta.
Harusnya kau bisa menerima.
Kala hati mulai menjaga.
Tak perlu dipaksakan.
Tapi ..
Tak perlu kau hilangkan.
Karena waktu berjalan maju.
Semenit sejam sehari seminggu.
Kita tak akan tahu.
Perihal rasanya.
Perihal rasamu.
Dan (bukan) perihal rasaku.
Helaan nafas terasa.
Aku mulai tak lega.
Jika bukan dia yang kau puja.
Teruntuk kamu, dia (semoga) kalian.
Komentar
Posting Komentar