Pria Berlesung Pipi Dua




Hallo ..
Perkenalkan, aku seorang wanita yang sejak dulu mengagumimu.
Namaku Ika, usiaku menginjak 23 tahun.
Aku mengagumimu secara pasif.
Tepatnya sejak aku duduk dibangku SMP seiring single lagu yang berjudul "Terimakasih Cinta" mulai populer.
Kamu pasti bingung mengapa aku menyebutkan diriku adalah pengagum pasif.
Iya karena aku sama sekali tak mengusahakan untuk berjuang ke ibukota agar berjumpa dengan kamu. Tapi jangan kecewa, semua ceritamu aku selalu berusaha tahu.
Hallo pria tampan berkacamata.
Aku terlalu menggumimu dengan caraku.
Setiap kali ada beritamu mungkin sabotase remote tv adalah tugasku.
Hah.
Pemberitaan silih berganti mengampirimu dengan wanita yang lain pula.
Sedih jika itu terlihat hanya gimmick, tapi aku tahu itu bukan caramu tenar dengan sejuta drama yang menjijikan.
Aku justru lebih semangat jika pemberitaan itu perihal prestasimu, penghargaan yang menghampirimu, bahkan anniversary club pencintamu yang ke delapan tahun kemarin kamu hadiahi dengan award dari salah satu stasiun televisi swasta.
Hah. Rasanya bahagia. Tak sampai situ. Rasanya aku ingin mencabik-cabik jika ada orang yang berkomentar miring tentangmu, yang berkata tentang hubunganmu dengan teh oca atau tentang masa lalu kamu di bangku kuliah yang berkembang bahwa kamu di DO. Nyatanya kamu sudah menjadi sarjana lulusan Universitas di luar negeri. Bangga? Pasti, dengan begitu kamu mematahkan isu miring yang berkata "kamu artis yang mementingkan karir dibandingkan pendidikan."

Hallo pria manis berlesung pipi dua.
Aku mengagumimu, lebih dari itu. Sedikit aku ceritakan kejadian enam tahun lalu ketika aku sakit karena penyakit tifusku kambuh. Dengan panas yang tinggi seketika aku menggigau dan aku memanggil namamu berulang, sontak keluargaku bingung dan merasa aneh, "ada orang sakit yang dipanggil artis". Tak beranjak dari situ, masih terasa belum lama kamu menyambangi kotaku dalam rangka event sekolah swasta. Kita berada di bawah langit yang sama, tapi justru aku tak memanfaatkan moment itu. Acara yang menghadirkan kamu sebagai bintang tamu berbarengan dengan pembayaran semesteran kuliahku, aku tak bisa membeli tiketmu (sedih). Terpukul, pasti. Hal itu dibarengi dengan postinganmu di suatu tempat yang letaknya hanya 30 menit dari rumahku. Aku jatuh sakit selama tiga hari karena tidak bisa melihatmu.

Hallo pria minang..
Aku minta maaf, sampai sekarang belum ikut gabung fans resmimu. Bukan aku tak mau, tapi dengan menikmati karyamu, membeli kasetmu, dan mensupportmu dalam hal baik sudah cukup berarti untukku. Dan tentu aku tak luput dari acara yang menghadirkanmu di televisi. Melihatmu dari layar yang seolah membuat aku dan kamu dekat.
Kamu tahu apa impianku? Bertemu dan ingin melihat mata indahmu dari dekat. Walau sepertinya tidak mungkin.
Impian bertemu yang kubayangkan saja aku ragu perihal realisasinya apalagi impian jikalau aku menjadi pendampingmu. Ah, jika harus bermimpi lebih aku lebih ingin bermimpi menjadi sahabatmu, seperti kamu dan teh oca (Rossa). Aku ingin menjadi sosok yang selalu mensupportmu, berada disampingmu ketika kamu mulai layu, dan tempat berkeluh kesahmu. Sekali lagi, itu hanya sebuah impian.

Hallo pria berkelahiran 27 Mei 1989.
Ini surat pertamaku untukmu. Surat dari seorang pengidola untuk idolanya. Dan aku akan bahagia jika kamu mau membaca surat kecilku ini. Aku sangat menyayangimu, sebagai panutan dalam berkarya. Walau banyak pendatang baru tapi namamu masih setia dan tak terkubur lalu. Banyak pesan yang aku ingin utarakan padamu, sesungguhnya. Tapi tak banyak yang ingin aku katakan. Tetaplah menjadi sosok yang baik, humble, tetap rendah diri dan sayang keluarga dan sahabat (juga fansmu). Karena setinggi apapun prestasimu ada sahabat dan keluarga yang mendukungmu. Satu lagi pesan untukmu. Pilihlah wanita yang baik untukmu, hidupmu, serta agamamu. Semoga wanita itu benar pilihanmu dan wanita itu menjadi yang sangat beruntung karena mendapatkan hatimu (read: cepat nikah!).

Sudah dulu ya sepenggal surat ini. Semoga kelak surat ini bisa kamu baca dan menjadi langkah awal agar aku bisa bertemu dengan mu. Jangan lupa sholat lima waktu pria tampanku. Sekali lagi, semoga kita (suatu saat) bisa bertemu.
Kamu iya kamu idolaku, Afgansyah Reza.


Dari wanita pengagum pasifmu.
Tika Febby .A

Komentar