Tertawa adalah cara berbicara yang sebenarnya.
Kenapa?
Kau selalu bertanya itu saja.
Iya.
Tertawa.
Sebuah bahasa yang tak nyata.
Menangis adalah kesahan yang paling sederhana.
Tapi efeknya?
Tak sesederhana itu.
Matamu?
Senyummu?
Rautmu?
Tentu berubah.
Marah adalah luapan yang paling liar.
Tak peduli siapa yang benar.
Menenangkan tak jua sadar
Membiarkan tentu melebar.
Lalu?
Peluk.
Barangkali amarahnya butuh pelukan.
Diam adalah bom waktu yang kelak menyeru.
Menunggu pilu.
Datangpun membelenggu.
Lalu?
Iya coba rayu.
Bermain genit lucu.
Barangkali ada resah yang mengganggu.
Doa adalah kemaksimalan usaha yang hampir pasrah.
Beban lelah.
Iya.
Percakapan sunyi.
Tak tampak siapa lagi.
Tertawa, menangis, marah, lalu diam?
Jangan lupa tetap berdoa.
Tak percaya?
Cobalah.
Bandarlampung, 27 Maret 2016
Komentar
Ekspresi, dibalik sebuah Inteligensi Embun Pagi. Adalah suatu kisi dibalik sebuah misi. Misi kabut pagi yang muncul tanpa permisi, datang tanpa ekspresi, pergi tanpa basa-basi.
BalasHapusIEP :")
BalasHapus