Kamu tahu?
Kepada malam yang tak selalu petang.
Jiwa-jiwa resah mengadang.
Pekikakan halus mulai menghilang.
Mata kuyu tak lantas menantang.
Kamu tahu?
Kepada pagi yang tak selalu sunyi.
Suara-suara alam mulai berbunyi.
Isyarat sebuah elegi.
Bahwa hal terkadang harus dibagi.
Kamu tahu?
Kepada terik yang tak selalu menyengat.
Manakala teduh tapi hangat.
Langkah-langkah tegas kian semangat.
Walau hati merasa terkhianat.
Kamu tahu?
Kepada senja yang tak selalu jingga.
Ketika sekumpulan sayap kembali.
Mereka tak segan bernyanyi.
Ya, bernyanyi untuk pergi.
Kamu tau?
Malam tetaplah gelap.
Tak jua terik walau gemerlap.
Membagi tempat tersirat senyap.
Ada yang ingin berubah tapi takut kalap.
Ada doa.
Bagi jiwa yang perasa.
Ada rindu.
Bagi hati yang sayu.
Ada cinta.
Cinta.
Bagi siapapun yang siap.
Iya siap.
Siap.
Siap jika suatu hari harus merayap.
Kala nyata tak sesuai harap.
Bandarlampung, 14 Maret 2016
Komentar
Posting Komentar