Ini tanggal 4 Oktober. Bagaimana perasaanmu?
Sudah berkontemplasi apa hari ini? Sudah menangis kah?
Hahaha.
Ini tahun ke sembilan kita kenal
dan tahun ke lima kita bersahabat dekat. Tahun ini berat ya? Tenang, kamu ngga
sedirian. Aku takkan membiarkan kamu sendrian. Meski, terkadang ada tidaknya
aku tak memengaruhi apapun.
Dua puluh tujuh, angka yang tak
sedikit ya. Kau tentu paham maksudku. Tak apa. Kita sama kok. Bahkan beberapa
masalah hidup juga kita sama. Pun, urusan hati saja kita sama. Sesama itu.
hahaha
Nay, kau tau aku takkan berbicara
banyak hal lagi karena rasanya kau akan bosan mendengar celotehanku yang seolah
bijak padahal tidak. Terima kasih kau tetap bertahan untuk semua masalah yang
kau sendiri sudah bingung harus bagaimana. Terima kasih sudah sabar atas segal
ujian yang kau tak menduga. Terima kasih, sudah tetap terus berprasangka baik
kepada Tuhan, bahwa semua akan baik-baik aja.
Kau tahu, doaku tetap sama; kau
bahagia dan jika sedang tidak pundakmu dikuatkan pula. Tak bisa berjanji aku
bisa memberi solusi jika kamu sedang tak baik-baik, hanya saja aku berupaya
selalu ada. Setidaknya, untuk mendengar kesahan yang tak bisa diutara atar
helaan napas yang sungguh mencerminkan isinya.
Nay, temukan lelaki yang baik ya;
yang sabar atas banyak hal. Aku tahu keras kepalamu tak berbeda jauh denganku. Oleh sebab itu, inginku kau temukan lelaki
yang bisa membimbing serta sabar lebih-lebih atas kamu. Lelaki yang bisa
menerima kamu dan keluargamu. Lelaki yang siap memahami diammu. Hahaha. Doa ini
untukku juga. Semoga tahun depan kita menikah ya. Aamiin. Hahaha.
Terima kasih sudah menjadi teman
baik dalam hidup. Terima kasih sudah menamparku meski tak sering. Selamat ulang,
Nay! Segala hal baik dan bertumbuh itu prosesnya memang tak mudah. Tak apa. Semangat!
Komentar
Posting Komentar