Wah, tak terasa kita sudah di penghujung bulan Maret ya. Jangan ditanya bagaimana cuaca hari ini. Panasnya mungkin lebih panas ketika kamu menyimpan emosi yang tak bisa diutarakan selama bertahun-tahun. Hahaha. Hari ini kuluangkan waktuku sebentar untuk memutar waktu. Iya memutar waktu untuk seseorang yang hari ini sedang berbahagia. Ulang tahun adikku, yang dahulu menjadi murid mengesalkan meski bukan nomor satu. Ah, panjang sekali.
....
Dua ribu dua puluh dua, ini tahun kelima kita dari sekian banyak cerita. Masih lima tahun, belum sepuluh lima belas atau sekian-sekian banyak yang nanti akan lebih banyak cerita dan kemuakkan tentang masalah yang past ada-ada saja. Waktu memang berjalan cepat ya, rasanya baru kemarin aku memarahimu perihal tugas karya ilmiah yang tak kunjung kaukumpulkan dan sekarang dengan rasa senang dan bangga ketika aku melihatmu mengenakan pakaian dinas di salah satu pendidikan swasta di ibukota. Masih kuingat bagaimana di sabtu sore kamu duduk di ruang tamu mengisi formulir beasiswa dengan antusiasnya. Iya, antusias sepaket dengan rasa gamang. Gamang memilih jurusan yang akan kautekuni. Meski dalam hatimu mungkin jurusan yang saat ini yang benar-benar kau mau.
“Jam tidurku berkurang dan sekarang sudah nyaris tak pernah darah rendah.” ucapmu malam itu. Hahaha itu kabar baik sekaligus buruk secara bersamaan. Yakinku kamu menikmati semua proses yang ada, entah sudah berapa air mata yang tak sadar ikut bercerita. Aku adalah orang kesekian selain orang terdekat lainmu yang dengan antusias akan mendengarkan semua cerita rumah sakit dan kelas setiap harinya. Entah cerita pasien atau cerita dosen-dosen yang dalam khayalanmu bisa menjadi hal-hal lucu.
Setiap manusia, pasti ada batin yang sebenarnya penuh tanya-tanya. Batin yang masih menyimpan tanya untuk diri sendiri atau luka yang selama ini tersembunyi. Aku tak tahu kamu masih menyimpan yang mana. Rasanya beberapa cerita memang harusnya tersimpan dan tak ada pendengarnya. Tertutup, terkunci, dan tergelatak di ujung sendiri. Berdebu, usang, dan menjamur tak memiliki aroma manusia lagi. Bahkan, ada banyak dari kita—aku, kamu, dan semuanya tetap berpura normal padahal sisi hitam berteriak meski terhiraukan. Ah, ada-ada saja. Anggap saja itu racauanku yang asal berbunyi.
Tiga bulan lalu aku menghilang, entah pusing apa yang menghinggap di kepala hingga beberapa hal kulakukan dan membuatmu bertanya dan menggeleng kepala. Iya aku tahu itu salah pun menyesal tak mengubah apa-apa yang harus kepala olah.
Perihal perasaan, hahaha iya ada kelegaan sedikit bahwa lelaki yang itu-itu lagi saat ini sudah bersamamu lagi. Lelaki yang aku bisa percayakan bahwa dengan dia kamu bisa tertawa dan kamu menjadi dirimu lagi. Lelaki yang suatu hari bisa memercayakan kesakitanmu serta ketakutanmu selama ini. Meskipun kita semua tahu, tidak ada yang menjamin bagaimana nanti pun yang utama bagaimana sekarang. Hahaha. Apapun dia dan kamu sama-sama orang terdekatku. Sama-sama menjadi bagian dari cerita pun tawa serta apa-apa yang terjadi aku pastikan dukunganku masuk dalam bagian itu. Ya, kali ini aku sedang tidak bisa menulis yang puitis setidaknya doaku mengiringi sampai habis.
Chell, 22 tahun kan ya? Jalannya nggak selalu mudah pun bisa berubah kapanpun perihal arah. Satu hal, menjadi kuat itu tak mesti setiap saat, beberapa kali kita memang butuh istirahat. Pun, memastikan kaki lebh bisa berjalan lagi dengan sehat. Sehat-sehat ada senyum mama, adik, david, dan teman-temanmu yang lain yang pasti akan membuat hidupmu lebih berwarna dari biasanya. Ada ceritaku dan keluhanku yang tak berkesudahan yang siap kaudengar; jika mau. Hahaha
Tulisan ini tak sepuitis biasanya hahaha kaupun tahu aku sedang kenapa dan nanti ketika kondisi sudah sedia kala lagi aku akan menuliskan cerita-ceritamu yang lebih berarti. Kupercayakan kamu kepada david dan memastikan bahwa dia takkan membuatmu menangis seperti dulu lagi. Tangisan yang bisa datang tanpa diundang dan aku benci melihat itu. Akan kumaki berkali-kali jika dia berani meninggalkanku tanpa alasan jelas dan aku pun akan melakukan hal yang sama jika kamu menjahatinya. Hahhaa hayo kuatkan hati kalian ada tak saling menyakiti.
Chell, terima kasih beberapa tahun ini sudah mau hadir dan menjadi bagian dari sekian di hidupku. Banyak sekali yang ingin aku ucapkan tapi rasanya tak cukup. Perihal hidup, perihal lelah, perihal perasaan dan semua ketakutan-ketakutanku yang selama ini hanya bisa aku utarakan kepadamu dan tidak kepada orang lain. Sabar ya, tetap menjadi orang yang sabar atas apa yang bosan kaulihat dan dengar. Barangkali jika saat ini aku bisa menghapus negatif-negatif yang sedang kupikirkan salah satunya adalah karenamu. Hahhaa berlebihan tapi tak apa. Doakan aku menjadi lebih kuat dan baik supaya kita bisa sama-sama melihat kita dengan versi yang lebih baik. Ah, rindu kali pun aku. Jakarta dekat, jaraknya tetap jauh.
Chell, ners kebanggaanku; happy birthday. Pahamku banyak yang kautakuti pun hidup memang tak jauh dari khawatir dan takut. Chell, terima kasih dan terus bernapas.
Bandarlampung, malam hari; 20 Maret 2022.
Aku Ikan.
Komentar
Posting Komentar