Guru
hebat, apa yang kalian pikir tentang guru hebat? Iya mungkin di antara
kalian ada yang berpikir bahwa guru
hebat adalah guru yang menginspirasi. Jawaban tersebut benar, tetapi saya tidak
ingin membahas itu. Guru hebat guru yang bersahabat, begitulah saya
menyebutnya. Guru bersahabat, mencoba melakukan pendekatan dengan siswa
secara mendalam. Tidak hanya terpaku pada keseluruhan objek di dalam kelas,
tetapi mencoba mendekatkan satu personal dengan personal lainnya. Cara ini dikata
cukup ampuh menggugah minat belajar siswa dibandingkan dengan cara yang
bersifat “galak”.
Tentu
kalian pernah mengalami masa sekolah dan berhadapan dengan guru yang terkesan “galak”.
Bagamana rasanya? Takut? Dipaksa diam dan mendengarkan apa yang dijelaskan atau
diajarkan guru tersebut? Lalu apakah kalian nyaman? Apakah hal yang kalian
pelajari akan dengan mudah dipahami? Jawabannya belum tentu. Siswa yang didikte
dengan pengajaran yang terkesan “galak” akan merasa terpaksa menerima pelajaran
dan cenderung bergumam dalam hati masing-masing dan ingin lekas mengakhiri
pelajaran yang sedang didapatkannya. “Ah,
kenapa lama sekali jam istirahatnya.” “Duh guru ini kapan sih enggak masuk.”
Masih banyak lagi percakapan dalam hati seorang siswa yang mereka keluhkan
setiap kali berhadapan dengan guru yang terkesan “galak”.
Jika
dengan berhadapan dengan guru seperti itu siswa merasa tidak nyaman, kenapa
masih ada saja guru yang tetap memegang prinsip “galak”. Jawabannya mudah,
mereka ingin siswa mengikuti apa yang dijelaskan dan “dipaksa” diam dengan suasana yang sebenarnya tidak nyaman serta ingin dihormati serta dihargai. Dengan bersifat
galak secara tidak langsung guru menciptakan suatu gap atau batasan antara guru dengan siswa. Guru yang terkesan galak
juga identik dengan guru yang “akrab” memberi hukuman. Contohnya saja ketika
siswa terlambat, lupa mengerjakan tugas,
atau berisik di dalam kelas. Sebenarnya niat utama memberi hukuman sudah benar yaitu
agar siswa merasa jera dan tidak melakukan ulang kesalahan tersebut. Namun cara
yang digunakan kurang efektif, apakah yang didapat dari seorang siswa setelah
menerima hukuman yang bersifat “menyiksa”? Contohnya saja berdiri ditengah
lapangan, berlari, atau push-up
beberapa kali. Tentu itu secara tidak sadar akan membangun ingatan yang lekat
pada memori siswa. Menghukum siswa bisa dimulai dengan menasehati siswa yang
melakukan kesalahan. Jika tidak ada perubahan guru mencari penyebab mengapa siswa
tersebut selalu menjadi “penyakit” di sekolah. Setelah itu barulah seorang guru
bisa mencari solusi untuk siswa tersebut.
Seorang
guru yang bersahabat bukan berarti bisa dianggap “menye-menye” dan jauh dari
kata dihormati. Tentu hal itu salah, karena dihormati merupakan hak seorang
guru. Tapi yang perlu ditekankan, mau dihormati dari dalam hati atau secara
terpaksa itu pilihan. Guru bersahabat tentu memiliki ketegasan dan aturan
tersendiri dalam mendidik siswanya. Iya, tegas dan galak merupakan suatu
definisi yang berbeda. Toh tegas juga tak ada sangkut-pautnya dengan sosok yang
“menakutkan”. Guru bersahabat mencoba melakukan pendekatan-pendekatan dengan siswa
secara personal.
Kenyataannya
pendekatan guru terhadap siswa mampu memberikan yang efek positif. Seorang guru
mampu mengenali sifat, sikap, dan karakter siswanya sedangkan siswa merasa
nyaman dengan guru dan mereka merasa dihargai, diterima, bahkan diperhatikan
oleh guru. Lalu bagaimana dengan siswa yang “bermasalah”, iya di sinilah letak kelebihannya.
Siswa yang bermasalah dan mendapatkan pendekatan halus dari seorang guru merasa
diterima dan tidak dibedakan dari siswa lainnya. Sementara itu guru juga dapat
menelisik lebih jauh sebab seorang siswa yag kerap menjadi “penyakit” di sekolah.
Bahasa mudahnya, siswa merasa diterima, guru tetap waspada.
Guru
bersahabat mencoba berbaur dengan siswa dengan batasan yang sudah diketahui
(batasan yang dimaksud ialah batasan kesopanan, etika, dan perilaku). Dengan begitu,
siswa merasa nyaman dan guru juga dapat dengan leluasa menyampaikan ilmunya. Jika
siswa sudah merasa nyaman, bukankah pelajaran akan dengan mudah diserap? Menjadi
guru bersahabat dengan siswa bukanlah hal yang mudah. Tapi dengan begitu akan
banyak hal positif yang didapatkan. Jika guru sudah mampu bersahabat dengan siswanya
secara otomatis guru akan lebih mudah memotivasi siswa bahkan menjadi sosok
yang inspiratif bagi siswanya kelak.
Guru
merupakan sosok amat berkaitan dengan perkembangan siswa kelak. Guru tidak
hanya mengajarkan, menyampaikan, tapi juga mendidik siswa agar menjadi insan yang
beguna kelak. Guru ialah pembangun insan cendiqia. Yuk, kita cermati lagi bagaimana
pola pengajaran guru yang lebih efektif dan memaksimalkan pengetahuan serta
kecerdasan siswa. Menjadi guru hebat, bersahabat, dan bisa menginspirasi tentu
tak mudah tapi setiap perjuangan pasti hasil yang luar biasa. Jika guru tidak
memulai bagaimana guru akan mengetahui hasilnya.
Salam,
mantan
siswa sekaligus guru pemula.
Susah emang jadi guru yang bijaksana ya. Tetap semangat, twin!!
BalasHapushahaha susah-susah mudah sih. terimakasih twin! :D
HapusSemangat kak!
BalasHapusselalu semangat kak! :D
HapusTantangan jadi guru semakin kesini memang semakin banyak. Semangat ya Mbak, semoga bisa menjadi guru yg bisa digugu dan ditiru :)
BalasHapusaamiin, semoga bisa megang amanah jadi guru yang diharapkan :D
Hapusterima kasih Mbak Aya :D
Semangat Yah Guruu muda cantik 💋
BalasHapusTerima kash Bu Dosen cantik :*
HapusAku suka iri lho sama temen-temen yang profesinya guru. Betapa mulia tugasnya, mendidik anak-anak pemegang masa depan. Kelak bisa panen pahala.. hehehe:)
BalasHapushehehhe setiap pekerjaan pasti ada manfaatnya masing-masing kok kak Flo :)
HapusAku guru yang galak ketika muridnya ndablek, padahal aslinya, aku baik loh... swear.... buktinya dekat dengan murid-murid. Tapi itu dulu... ketika masih menjadi guru. hehehe.... menurutku sih... setiap guru punya pilihan mau menjadi seperti apa sosoknya di mata murid. Yang sedih jika ada guru yang salah pilih sosok sehingga ditakuti atau malah sebaliknya, disepelekan muridnya.
BalasHapusSelamat menjadi guru, Mbak Ika
Tergantung sikon juga sih kak,kadang guru emang perlu galak juga haha agar siswanya respek, cuma guru juga jangan lupa ngasih reward ke siswa yg udah taat aturan dan aktif di kelas hehe
BalasHapushahaha iya galak pada situasi tertentu jangan keterusan ya mas :D
HapusSedih memang, jika ada guru yang salah menempatkan sosoknya di mata murid. Guru galak bolehlah disematkan oleh para murid ndablek, karena berani mendisiplinkan mereka. Tetapi, di luar penanganan kenakalan siswa, guru seharusnya menjadi sahabat dekat siswa di sekolah dengan batas tertentu. Ika semangat ya jadi guru hebat yang bersahabat! Aku sudah lama tidak menjadi guru SMA, hehehe.... tapi tetap awas mengamati mantan rekan sejawat.
BalasHapuswah Mbk Susi dulu guru, kayanya aku mesti banyak belajar dari mbk nih :D
Hapusiyaaa mbak semua pilihan mau menjadi galak atau bersahabat, yang penting tahu batasan :))
penanganan murid zaman sekarang harus ekstra dari zaman dulu huhu
terima kasih Mbak Susi :)
Selamat menjadi guru yang hebat bersahabat, Tika
BalasHapusmasih belajar kok ndra :D btw, terima kasih :))
HapusPernah ngajar ngaji sebentar, trus muridnya kabur... katanya nggak asik soalnya nggak saya pindah. Si anak mikir, guru keren kalo ngaji hal 4 dipindah halaman 5. Lha kalo dia blm bs hal 4, masa iya pindah?
BalasHapus#malahcurhat
hahaha kalo ngajar ngaji memang harus ekstra sabar melatih mereka ya mbk, salah dikit kita yang repot :)
HapusGuru hebat itu yg bisa ttep punya wibawa dan disegani siswa tanpa bikin siswa ketakutan, dan yg merangkul siswa seolaj seperti teman :)
BalasHapusiyaaa dengan cara itu lebih mudah menyampaikan ilmu ya mbak ya :D
HapusGuru hebat itu yg bisa ttep punya wibawa dan disegani siswa tanpa bikin siswa ketakutan, dan yg merangkul siswa seolaj seperti teman :)
BalasHapusSaya paling menghormati guru karena banyak sekali meletakkan dasar ilmu dan pembuka jendela masa depan. Jika ada guru yang agak keras asal itu wajar tiada mengapa. Kalau gurunya baik pasti banyak yang mendoakan dan penuh pahala
BalasHapusiya Mas, semua guru niatnya memang baik pada dasarnya. asal semua ada batasnya. kalo galak bersifat tegas ya ndak ap-apa. bergantung cara masing-masing :)
HapusMemang pendekatan personal bagi siswa bandel itu merupakan cara yang lebih baik ketimbang dimarah-marahin dan sejenisnya.. Soalnya bisa saja muridnya nurut karena takut bukan karena memang ingkin berhenti dari kebandelannya..
BalasHapusiyaappp, pengalaman aku dulu sekolah gitu mbak, takut bukan berhenti tapi takut dimarahin :D
HapusDiskusi bareng lgi bisa ya kak ya ya ya
BalasHapusDengan senang hati hayuukk mbk :D
HapusTidak ada masalah utk guru yg galak, dulu gurunya galak2 juga pada pinter2, buktinya dari mereka juga lahir profesor2 hebat yg kontribusinya terhadap ilmu tdk terelakkan lagi :-)
BalasHapusiya tak ada yang salah, semua kembali pada cara masing-masing :))
Hapusnyatanya... guru yang katanya "galak" dan didisplin itu ilmunya yang saya ingat sampai sekarang :"
BalasHapusiya galak yang membangun pasti diingat. semua guru pada dasarnya baik :))
HapusHukuman fisik itu selalu diterapkan ketika terlambat. Tapi ketika belajar di kelas ya tergantung guru yg bersangkutan mampu menyajikan pelajaran dengan jelas mudah dipahami atau asik di pelajari. Contohnya aja dulu aku smp, pelajaran MTK itu sulit bgt, tp pas smk, eh gurunya galak asik tapi disiplin akunya jadi dapet nilai 90-100😂😂😂 galak itu tergantung mindset siswanya sih. Tp yg penying gak main tangan aja hehe. Sukses terus kak.
BalasHapusDulu, guru di pandang sblh mana karena gajinya kecil, tapi skrg..orang berlomba-lomba menyekolakan anaknya utk jd guru😁 (cerita ortu)
sekarang banyak yg berlomba karena gajinya besar tapi suka lupa esensi guru yang sebenarnya :"
Hapusiya suka sedih sama guru yang main tangan (pengalaman) huhuhu
Pernah dapet guru yang mengesankan. Guru Bahasa Indonesia semasa SMA. Beliau mengajarkan banyak sekali hal, termasuk bagaimana belajar tentang hidup dari sebuah novel. Beliau juga seorang guru yang mengajarkan tentang apapun yang ada didepan kita, harus dihadapi dengan matang. Tidak hanya berani, karena untuk menerima kemenangan kita harus menerima dan menghadapinya dengan baik. Ah jadi rindu masa SMA dulu
BalasHapuswah beruntung pernah bertemu guru seperti itu ya kak :))
Hapusmasa SMA memang masa yang sering dirindukan :D
Dulu saya mengalami guru super galak dg kata2 kotor. Mau ga mau jd belajar meski tertekan. Wkkk
BalasHapusTapi jujur lebih milih guru yg bisa jd sahabat, sekalian tempat curhat. Hehe
hahaha kebanya skrg murid suka guru yang bisa diajak curhat ya kak :D
HapusGuru gak selalu galak tapi ya gitu. Sebenernya buat saya memang kadang muridnya sekarang banyak rupa :(
BalasHapusmurid sekarang hiper ya teh :(
Hapuskalo kita galak dikit dibilang baperan :"
Saya yang sempat di cap sebagai "anak bandel" di sekolah sangat merasa terbantu dengan guru yg bersahabat. Serasa dianggap dan bisa memberi motivasi lebih untuk sekolah.
BalasHapusTapi .. Jauh setelah lulus yang paling diingat murid ttp saja guru yg galak :-)
hahaha iya guru galak memang lebih diingat ya Kak.
Hapusguru bersahabat sesekali bisa galak kok :D
Kok jadi keingat jadi siswa zaman SMA ya :D
BalasHapusnostalgia ceritanyaa :D
HapusAku suka guru bahasa indonesia waktu SMA, kayak yang dideskripsikan mbak ika :D
BalasHapusSelamat berjuang bu guru..
wahhhhh aku juga guru bahasa kok :D
Hapusiyaaa semangat! :))
apa itu matan? hahaha typo
BalasHapusGuru bersahabat itu guru yang mampu diajak nongkrong dengan para siswanya ketika waktu istrirahat, dan mudah memberi nilai dan tidak terlalu banyak memberikan tugas :D
mantan fan mantan yaampun typo :(
Hapustidak terlalu banyak memberi tugas itu sih mau murid macam kau fan hahaha :D
Tapi selama sekolah kalo guru killer justru muridnya malah pada bagus nilai-nilainya dibanding guru yang "lembek".
BalasHapusSetiap guru punya cara masing-masing dalam mengajar, penerapan ke siswanya pun beragam, ada yang cocok dengan guru killer, ada yang lebih ke pendekatan secara personal.
Semangat berbagi ilmu bu guru. :)
iyaaaa, karena murid yang beragam penanganannya pun beragam. :D
Hapusiyaaa semangat juga untuk Mbak bela dalam aktivitasnya :)
Guru bersahabat akan lebih nyaman bagi murid-muridnya utk dekat dan tota dalam lingkup waktu pengajarannya. Tetap semangat mba
BalasHapusiyaaa terimakasih mbak Siti :))
HapusJadi kangen sama guruku yang udah kayak kakak sendiri nih...cara itu emang efektif banget sih buat pendekatan sama murid-murid, ya. Merasa diperhatikan dan dimengerti banget. :')
BalasHapusGuru adalah pekerjaan yang mulia, aku selalu salut pada para pendidik. Susah loh menjadi seorang guru, apalagi kata temen aku ,murid-murid sekarang bandelnya luar biasa, beda saat kita menjadi murid dulu.
BalasHapusHahha iya murid sekarang itu hiper tp kalo dikerasin malah makin jadi :"
BalasHapusEfek zaman gitu haha
dulu saya pernah diajar guru yang baik banget terus pengertian sama murid tapi ada aja murid yang dibaikin malah ngelunjak -_-, syemangat kak !
BalasHapusIya memang ada beberapa murid yg gak bisa dibaikin, semangat ajalah :D
HapusDulu waktu SMK punya guru yang galak kalau masalah kerapihan seragam tapi enak banget kalau ngajar. Asik cara ngajarnya. Ada juga guru yang enak kalau diajak curhat, hehe. Anak-anak pasti lebih suka sama guru yang bisa deket sama mereka.
BalasHapusSemangat mba Ika...
Iyaaa murid banyak karakter sih yaa :D
HapusSemangat :D